LATAR
BELAKANG DAN PENGERTIAN
v LATAR
BELAKANG
Didalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dengan keanekaragaman yang ada diperlukan
adanya keutuhan suatu negara. Agar upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan
kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi yang berupa Wawasan Nasional. Kehidupan
negara senantiasa dapat dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan yang strategis
sehingga wawasan harus mampu memberi inspirasi pada bangsa dalam menghadapi
berbagai hambatan.
v PENGERTIAN
Wawasan
nusantara terdiri dari kata “wawasan”, “nusa”, dan ”antara“. Dari kata –
kata tersebut dapat diartikan wawasan yang artinya pandangan. Nusa dapat
diartikan sebagai negara kepulauan, yang didominasikan banyaknya
pulau-pulau. Sedangkan antara diartikan sebagai pembatas. Jadi wawasan
nusantara dapat diartikan sebagai negara kepulauan yang dibatasi oleh dua benua
besar dan dua samudera.
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang berbagai macam ragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta
kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
LANDASAN
WAWASAN NASIONAL
PAHAM-PAHAM
KEKUASAAN DAN TEORI-TEORI GEOPOLITIK
LANDASAN
WAWASAN NASIONAL
Wawasan
nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianut
oleh negara yang bersangkutan.
1. Paham-paham
kekuasaan
a. Machiavelli (abad
XVII)
Dengan judul
bukunya The Prince dikatakan sebuah negara itu akan bertahan apabila menerapkan
dalil-dalil:
·
Dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan segala
cara dihalalkan
·
Untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba
(devide et empera) adalah sah.
·
Dalam dunia politik,yang kuat pasti dapat bertahan dan
menang.
b. Napoleon
Bonaparte (abad XVIII)
Perang
dimasa depan merupakan perang total, yaitu perang yang mengerahkan segala daya
upaya dan kekuatan nasional. Napoleon berpendapat kekuatan politik harus
didampingi dengan kekuatan logistik dan ekonomi, yang didukung oleh sosial
budaya berupa ilmu pengetahuan dan teknologi suatu bangsa
untuk membentuk kekuatan pertahanan keamanan dalam menduduki dan menjajah
negara lain.
c. Jendral
Clausewitz (abad XVIII)
Jendral
Clausewitz sempat diusir pasukan Napoleon hingga sampai Rusia dan akhirnya dia
bergabung dengan tentara kekaisaran Rusia. Dia menulis sebuah buku tentang perang
yang berjudul “Vom Kriegen” (tentang perang). Menurut dia
perang adalah kelanjutan politik dengan cara lain. Buat dia perang sah-sah saja
untuk mencapai tujuan nasional suatu bangsa
d. Fuerback dan
Hegel (abad XVII)
Paham
materialisme Fuerback dan teori sintesis Hegel menimbulkan aliran kapitalisme
dan komunisme. Pada waktu itu berkembang paham perdagangan bebas
(Merchantilism). Menurut mereka ukuran keberhasilan ekonomi suatu negara
adalah seberapa besar surplus ekonominya, terutama diukur dengan seberapa
banyak emas yang dimiliki oleh negara itu.
e. Lenin (abad
XIX)
Memodifikasi
teori Clausewitz dan teori ini diikuti oleh Mao Zhe Dong yaitu perang adalah
kelanjutan politik dengan cara kekerasan. Perang bahkan pertumpahan
darah/revolusi di negara lain di seluruh dunia adalah sah, yaitu dalam rangka
mengkomuniskan bangsa di dunia.
f. Lucian W.
Pye dan Sidney
Tahun 1972
dalam bukunya Political Cultural dan Political Development dinyatakan bahwa
kemantapan suatu sistem politik hanya dapat dicapai apabila berakar pada
kebudayaan politik bangsa ybs. Kebudayaan politik akan menjadi pandangan
baku dalam melihat kesejarahan sebagai satu kesatuan budaya. Dalam
memproyeksikan eksistensi kebudayaan politik tidak semata-mata ditentukan oleh
kondisi-kondisi obyektif tetapi juga harus menghayati kondisi subyektif
psikologis sehingga dapat menempatkan kesadaran dalam kepribadian bangsa.
TEORI-TEORI
GEOPOLITIK
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik”.
Maka, Membicarakan pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan
mengenai masalah geografi dan politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Jadi, Geopolitik
adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu
sosial, dengan merujuk kepada politik internasional. Geopolitik mengkaji makna
strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta
sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun,
yaitu sebagai berikut :
·
keadaan geografis,
·
politik dan strategi,
·
hubungan timbal balik antara geografi dan
politik,dan
·
serta unsur kebijaksanaan.
PAHAM KEKUASAAN DAN GEOPOLITIK MENURUT BANGSA
INDONESIA
Indonesia yang mempunyai falsafah ideologi pancasila
menganut paham perang dan damai, dalam sebuah ungkapan, “Bangsa Indonesia Cinta
Damai, akan tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Indonesia tidak mengembangkan
ajaran kekuasaan serta adu kekuatan karena mengandung ekspansionisme dan
persengketaan. Akan tetapi Indonesia tidak kemudian menutup praktek teori
geopolitik, Hal ini bisa dilihat dari konsep Archipelago yang mengatakan bahwa
lautlah penghubung daratan sehingga negara menjadi satu yang utuh atau disebut
juga dengan negara kepulauan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar