Minggu, 10 November 2013

SIKAP MOTIVASI DAN MAWAS DIRI

Motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan" atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang. arti motivasi adalah alasan yang mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu.
 Motifasi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
·         Motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu.
Contoh : adanya keinginan seseorang untuk hidup lebih baik, maka ia belajar keras untuk meraih cita-cita.
·         motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datand dari luar, bisa dari orang lain secara perseorangan maupun kelompok.
Contoh : penghargaan kepada siswa yang berprestasi merupakan motivasi bagi siswa untuk belajar lebih giat.
Teori pemahaman motivasi Herzberg, yang dikembangkan dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.
1.       Faktor Motivasional
Fakor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya
intrinsic (bersumber dalam diri seseorang).Misal : pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh,
kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain.
2.       Faktor Hygiene
Faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik
(bersumber dari luar diri), yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang.
MAWAS DIRI
mawas diri menurut kamus Besar Bahasa indonesia, edisi kedua, balai pustaka 1993, ialah melihat(memeriksa dan mengoreksi) diri sendiri secara jujur,instropeksi, kita harus mawas diri agar kita janagan membuat kesalahan yang sama
mawas diri menurut Marbangun Hardjowirogo ialah meninjau ke dalam, hati nurani kita guna mengetahui benar tidaknya, suatu tindakan yang telah di ambil.
secara teknis psikiologis usaha tersebut dapat dinamakan juga instropeksi yang pada dasarnya ialah pencarian tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu perbuatan. orang jawa sering berbicara tentang mawas diri dan berusaha pula untuk mempraktikkannya guna mendapatkan jawaban atas persoalan yang di hadapinya yakni apakah suatu perbuatan yang di lakukannya, suatu tindakan yang di ambilnya secara moral dapat di benarkan dan dapat di pertanggungjawabkan. adapun jawaban yang di cari adalah menelaah hati nurani
dalam hubungan denagan ”mawas diri” ini , maka pernahkah kita berfikir tentang manfaat dan nilai sebuah cermin? kata dasar ”cermin’
menurut kamus besarbahasa indonesia
Mawas Diri adalah suatu yang menjadi teladan atau pelajaran juga sebagai suatu yang membayangkan perasaan yaitu isi hati dan keadaan batin.

http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/09/pengertian-motivasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar