Sabtu, 29 November 2014

TUGAS SOFTSKILS ETIKA BISNIS



KPK Jangan Hanya Berhenti Pada “HP”, Usut Tuntas Dugaan Kejahatan Perpajakan oleh Korporasi Perbankan! 


Kasus PT BCA

Hari Senin, 21 April 2014, KPK menetapkan Hadi Poernomo (HP), Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sebagai tersangka. HP didakwa melanggar UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Pasal 2 Ayat 1 dan Pasal 3 juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP terkait keputusannya mengabulkan keberatan pajak PT Bank Central Asia Tbk (BCA) ketika dirinya menjabat sebagai Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan periode 2002 – 2004. KPK menilai, keputusan HP tersebut telah menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 375 miliar.
Kasus ini sebenarnya diawali oleh keberatan BCA terhadap koreksi pajak yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). BCA menganggap bahwa hasil koreksi DJP terhadap laba fiskal Rp. 6,78 triliun harus dikurangi sebesar Rp. 5,77 triliun karena BCA sudah melakukan transaksi pengalihan aset ke Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sehingga BCA mengklaim tidak ada pelanggaran terhadap pajak mereka.
KPK harus menyelidiki klaim BCA atas pengalihan aset tersebut sebab sampai saat ini skema BLBI – BPPN masih menyisakan permasalahan. Pasalnya, jika melihat laporan keuangan PT BCA terdapat adanya kejanggalan yang indikasinya mengarah ke modus pengelakan pajak (tax evasion) dan/atau penghindaran pajak (tax avoidance). Jika KPK melakukannya, ini akan membuka peluang untuk mengembangkan kasus HP – BCA ini ke ranah yang lebih luas sampai menyasar program BLBI.
Penetapan HP sebagai tersangka kasus korupsi menghentakan banyak kalangan, bukan saja mereka yang bergerak di industri perbankan dan lembaga keuangan, namun juga bagi masyarakat luas. Jika terbukti, ini merupakan jenis kejahatan pajak luar biasa yang melibatkan elemen otoritas perpajakan dengan korporasi. Dalam kasus ini, selain menguntungkan HP secara pribadi, juga menguntungkan BCA (sebagai Wajib Pajak badan atau korporasi). Akibat dari terbitnya Surat Ketetapan Pajak Nihil/SKPN yang dikeluarkan oleh HP maka beban pajak yang seharusnya dikenakan kepada PT BCA Tbk menjadi tidak ada atau nihil. Modus ini merupakan bagian kejahatan perpajakan yang harus diungkapkan dan diselesaikan segera oleh KPK karena ini merugikan penerimaan negara dari pajak.

Saran
Saran untuk kasus ini yaitu Taat pada hukum yang berlaku, jangan meremehkan bahwa kita seorang yang berkuasa dengan seenaknya melakukan hal-hal yang melanggar hukum, bagaimana untuk membayar pajak tepat pada waktunya, bahkan kita sendiripun melanggar aturan yang berlaku, oleh karena itu jika tidak ingin terjadi sesuatu di negara ini  janganlah terpengaruh dengan apa yang orang katakan, percayalah pada diri sendiri, di negara ini banyak lembaga-lembaga seperti KPK jika orang yang melakukan korupsi belum mempunyai kesadaran, semua itu di mulai dari kesadaran diri masing-masing agar supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan di Negara Indonesia Contohnya yaitu korupsi.
 


Minggu, 16 November 2014

ANALISIS PELANGGARAN ETIKA BISNIS

Contoh Kasus Jamu Masuk Angin ( Tolak Angin dan Bintang Tujuh )
Orang bejo lebih untung daripada orang pintar, itu tagline dalam iklan jamu masuk angin. Ini agaknya ingin menggusur tagline yang popular sebelumnya, 'Orang Pintar Minum Tolak Angin' dari produksi yang lain lagi. Ikon iklan ini, memakai Bob Sadino dan Butet Kartaredjasa, tampaknya benar-benar ingin menyodorkan tesis mereka (yang lebih menguntungkan produk mereka), bahwa orang beruntung itu jauh lebih untung.
Adakah yang salah? Tentu saja tidak. Karena demikian faktanya. Benar dalam konteks kita mencari untung. Bahwa orang bejo, memang lebih untung daripada pintar. Namun ini ciri ajakan fatalistik dari masyarakat pragamatis. Copy-writer dengan bangga menyodorkan 'key-words' itu, dan tak perlu berfikir tentang dampak sosio-psikologis masyarakat. Toh agency periklanan juga lebih mengabdi client daripada memberi inspirasi ke masyarakat (sementara style eksploitasi itu sudah lama ditinggalkan dalam disain-disain dari beberapa negara maju. Kenapa mesti membandingkan ini, karena banyak produk iklan kita mengacu ke sini baik dari ide maupun teknis penyampaian).
Kembali ke pokok persoalan. Cara pandang orang bejo yang "lebih untung" dari orang pintar ini, menyesatkan. Sebagaimana filosofi 'thenguk-thenguk nemu gethuk'. Karena siapa yang tahu dirinya bejo atau nemu gethuk? Manusia 'one momen' adalah dalam kuasa Tuhan. Sedangkan manusia pintar, adalah manusia berusaha. Apakah pintar dan berusaha jaminan berhasil? Tidak. Tapi sebejo-bejonya orang, tidak ada yang tahu kapan saat dirinya akan bejo kapan sial, kecuali post-factum ia mengevaluasi dirinya, apa yang sudah dilakukannya.
Sementara itu, Bob Sadino sebagai personifikasi orang bejo, ngomong pada penonton, meyakinkan dengan mobil luxurynya, "Jangan banyak mikir, kerja saja,..." Di situ baru ketahuan bodohnya, kerja apa? Dalam piramyda korban manusia, ajakan Bob Sadino itu lebih fatal lagi bisa diartikan; Kalian kerja saja, jadi buruh, nggak usah mikir. Itu sudah bejo, daripada nganggur. Kerja sekarang susah. Orang bejo itu lebih untung daripada orang pintar.
Jika diteruskan kalimatnya; Omong kosong orang Indonesia akan pintar, sia-sia, tuh lihat banyak orang pintar sengsara, tidak beruntung, tidak kaya,... Itu ajakan khas jaman Orde Baru Soeharto dulu, jangan mikir, kerja saja.
Baru terpaksa mikir setelah semuanya lewat dan telat, aku kerja tapi kok miskin terus ya? Orang bejo itu adalah orang yang bersyukur, dan mereka yang bersyukur adalah manusia pembelajar. Seperti Thomas Alva Edisson, Muhammad Ali, Made 'Edam' Burger, Ciputra, Sugiarto, dan banyak enterpreuner yang bukan orang kaya karena keturunan dan warisan.
Bob Sadino sendiri, karena kepintarannya dalam bahasa Inggris, memulai karirnya dengan menjual telur ke para ekspatriat, dengan harga yang sangat mahal. Sementara, kata seorang sahabat saya, tetangganya (yang bernama Parno, dan tidak ada kata ‘bob’ di depannya), tetap saja hingga kini miskin, meski jualan telur jauh lebih dulu dibanding Bob Sadino. Tentu saja, karena ia hanya memungut keuntungan seribu-duaribu rupiah dari setiap kilogramnya, sementara Bob bisa menjual dengan harga jauh lebih mahal dan untung jauh lebih besar. Itu bejo? Bukan. Itu pintar.
Bejo itu lebih pada sikap hidup, dan sikap lahir dari pemahaman. Pemahaman hanya bisa dilakukan oleh mereka yang pintar. Artinya, orang bejo itu akan benar lebih beruntung dari orang pintar, karena ia tahu setelah belajar dan berupaya pintar, masih ada kekuatan lain yang menentukan. Orang pintar yang seperti ini, ialah mereka yang, seperti kata Imam Syafei, tunduk kepada kerendahan hati dan menjadi manusia pembelajar.
Orang seperti itu, bisa dipastikan tidak minum jamu.

Siapa yang dirugikan dalam kasus ini :
Dalam contoh kasus seperti ini tentu saja akan ada yang dirugikan , entah dari produk yang direndahkan atau disindir seperti bintang tujuh. Namun bukan hanya jamu tolak angin yang di rugikan , bintang tujuh juga bisa dirugikan karena dengan menyindir produk pesaingnya karena akan membuat produk mereka terlihat buruk di mata konsumen jelas ini melanggar hukum karna bersaing secara tidak sehat.
Saran untuk kasus ini :

Seharusnya iklan tidak boleh dengan sengaja meniru iklan produk pesaing sedemikian rupa sehingga dapat merendahkan produk pesaing, ataupun menyindir atau membingungkan khalayak. Karena dengan merendahkan dan saling menjatuhkan malah membuat produk tersebut tidak dipercaya dan akan terlihat buruk dimata konsumen. Maka dari itu bersainglah secara sehat, dan kreatifitas bukan nya bersaing dengan cara menyindir dan merendahkan produk pesaing karena dengan cara itu sudah melanggar peraturan periklanan dunia.

Senin, 20 Oktober 2014

TUGAS SOFTSKILS REVIEW JURNAL

JURNAL 1

Judul                                       : 
Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pencitraan PT. Pertamina Region I Sumbagut

Nama Peneliti                                     : Ahmad Fauzi ES

Tahun                                                  : 2012

Tempat Penelitian                              : PT. Pertamina Region I Sumbagut

Varibel yang diteliti                           : 
Corporate Social Responsibility, Deskriptif, Projective Quesioner

Hasil penelitian                                  :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana bentuk kegiatan CSR yang diberlakukan oleh PT Pertamina Region I Sumbagut, dan mengetahui sejauh mana program CSR telah membentuk Citra yang positif. Teknik Penarikan Sampel yang digunakan adalah Purposive Sampel dan Accidental. Purposive Sampel adalah Pengambilan sampel dengan teknik ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, dimana sampel yang digunakan sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian. Kriteria sampelnya adalah para karyawan bagian Marketing & Trading PT. Pertamina (Persero) Region I Sumbagut. Accidental adalah Pengambilan sample yang dilakukan dengan cara mengambil siapa saja secara kebutuhan ditemukan. Setelah jumlahnya diperkirakan mencukupi maka pengumpulan data dihentikan.
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, Program Corporate Social Responsibility merupakan program PT.Pertamina untuk turut memajukan masyarakat Indonesia, memberikan nilai tambah lebih terhadap masyarakat Indonesia, sekaligus untuk mendukung keberhasilan bisnis Pertamina secara berkelanjutan. Hampir keseluruhan karyawan pada bagian Marketing dan Trading meyakini bahwa program CSR yang dijalankan oleh PT Pertamina telah menyentuh masyarakat, juga mampu membentuk citra positif PT Pertamina dan menerima sambutan yang baik dari masyarakat. PT Pertamina Region I Sumbagut telah melaksanakan program CSR berupa peduli lingkungan, dan peduli kesehatan, misalnya dengan program gigi sehat, pembagian kacamata gratis, periksa kehamilan bagi ibu hamil dan pemberian sarana olahraga kepada masyarakat, dimana program-program CSR tersebut telah mampu membentuk citra positif PT.Pertamina


JURNAL 2

Judul                                       :
Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Loyalitas Nasabah Bank BNI 46 Malang
(Studi pada nasabah BNI 46 Malang Kantor Cabang Pembantu Universitas Negeri Malang)

Nama Peneliti                                     : Fahrian, Mohammad Iman

Tahun                                                  : 2011

Tempat Penelitian                              :
BNI Kantor Cabang Pembantu Universitas Negeri Malang

Varibel yang diteliti                           :
Kualitas Pelayanan Jasa (Bukti Fisik, Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, empati), Loyalitas Nasabah

Hasil Penelitian                                  :
Pertumbuhan dunia perbankan dewasa ini semakin berkembang di Indonesia. Hal ini dengan ditandai banyak berdirinya bank - bank swasta, baik lokal maupun penanam modal asing. Masing-masing bank berusaha untuk menarik nasabah sebanyak-banyaknya dengan meningkatkan kualitas baik dari segi pelayanan, hadiah, produk, bunga, sampai dengan pemanfaatan teknologi yang semakin berkembang. Perusahaan penyedia jasa perbankan harus mulai berkonsentrasi pada loyalitas nasabah, bukan hanya pada kepuasan nasabah semata karena nasabah yang puas akan menjadi nasabah yang loyal.
Berdasarkan hasil penelitian, Kondisi Kualitas Pelayanan Jasa yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan dan empati dalam mempengaruhi Loyalitas Nasabah BNI 46 Kantor Cabang Pembantu Universitas Negeri Malang tergolong sudah baik. Bukti Fisik mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Nasabah BNI 46 Kantor Cabang Pembantu Universitas Negeri Malang. Keandalan juga mempunyai pengaruh postif dan signifikan terhadap Loyalitas Nasabah BNI 46 Kantor Cabang Pembantu Universitas Negeri Malang. Daya Tanggap juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Loyalitas Nasabah BNI 46 Kantor Cabang Pembantu Universitas Negeri Malang. Variabel Jaminan pun juga mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap


JURNAL 3

Judul                                       :
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen RS St. Elisabeth Semarang
Nama Peneliti                                     : Imroatul Khasanah
                                                               Octarina Dina Pertiwi

Tahun                                                  : 2010

Tempat Penelitian                              : Rumah Sakit St. Elisabeth Semarang

Varibel yang diteliti                           :
Customer satisfaction, tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy

Hasil penelitian                                  :
Pada saat ini masalah kesehatan sudah menjadi kebutuhan yang utama bagi masyarakat. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Hal ini yang menjadikan Rumah Sakit St. Elisabeth dituntut untuk meningkatkan kualitas akan pelayanan jasa kesehatan yang lebih baik, tidak saja pelayanan kesehatan yang bersifat menyembuhkan saja, tetapi lembaga kesehatan juga dituntut untuk dapat memberikan kepuasan pasien rumah sakit.

Berdasarkan hasil penelitian, penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang menyebutkan bahwa kehandalan R.S. St. Elisabeth berpengaruh positif terhdap kepuasan konsumen, sehingga kehandalan yang berkembang pada suatu objek rumah sakit dapat berakibat pada meningkatnya kepuasan konsumen rumah sakit. Variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kepuasan konsumen R.S. St. Elisabeth adalah jaminan. Oleh karena itu bagi rumah sakit untuk meningkatkan kepuasan konsumen yang harus dilakukan adalah dengan meningkatkan jaminan / assurance bagi konsumen rumah sakit, misalnya dengan adanya jaminan terhadap kualitas pelayanan, hal ini diharapkan dapat tetap menjadi kenyamanan bagi pasien rumah sakit. 

Sabtu, 12 Juli 2014

TUGAS 6, BAHASA INDONESIA 2

FANY NUR HIKMAH
JL. Jati jajar 2 RT 001 RW 006 No. 24
Tapos 16955


Depok,  July 08, 2014
Attention To :
Human Resources Departement

Dear Sir/Madam,
Having known about vacancy at your company, I am interested in the position of Receptionist.
I am 21 years old female, having skill in reception while 1 years, and also operating computer. I am a hard worker, able to work in individual and in team.
I would glady welcome and opportunity to have interview with you at your convenience. I hope my skills can be one of your company’s assest, I am looking forward to hearing from you in the near future.

Than you for your consideration and attension.

Sincerely yours,


Fany Nur Hikmah


CURRICULUM VITAE

I.        PERSONAL DETAILS
Name                              : Fany Nur Hikmah
          Place, Date of Birth         : Bogor, Februari 11, 1993
          Mailing address               : Kp. Jati jajar 2 Rt 001 Rw 06 No. 24
                                                Kel.Jati jajar Kec.Tapos
                                  Tapos 16955
          Gender                            : Female
          Marital Status                : Single
          Religion                           : Islam
          Contact Number              : 08777881189
          Email                               : Fany.nurhikmah@gmail.com
II.      EDUCATION DETAILS
1.     1999  – 2005 State Elementary High School Suka Maju Baru 3
2.    2005 – 2008 State Junior High School Yapemri
3.    2008 – 2011 State Senior High School Yapemri

III.    ON THE JOB / COURSE
1.     October 2011 – March 2012 at Asmi Education Center. Education and Coaching “SMK Plus” the expertise of a secretary.
2.    September 2012-2013 present at PT. Midplaza Prima the position of Receptionist.

IV.      JOB THE DESCRIPTION
Receiving guests in the lobby, car call, receiving telephone, receiving invoice, set the meeting room, make a report.

This is to state the above information is true and provided here by me, all in good faith.




Jakarta,18 Juni 2014
Kepada Yth :
Bapak/Ibu Personalia
Di
Tempat
Dengan Hormat
Berdasarkan informaadsi yang saya terima bahawa saat ini perusahaan yang Bapak/Ibu Pimpin saat ini memerlukan pegawai sebagi karyawan. Oleh Karna itu Saya mengajukan permohonan untuk mengisi posisi tersebut.
Adapun data-data saya sebagai berikut  :
Nama                                                    :  Fany Nur Hikmah
Tempat/Tgl Lahir                              :  Bogor, 11-02-1993
Jenis Kelamin                                     :  Perempuan
Agama                                                  :  Islam
Alamat                                                  :  Kp. Jatijajar. Rt  001/06 No.24 Kel.Jatijajar . Kec.Tapos
No Hp                                                   :  08777881189
Dengan ini saya mengajukan permohonan untuk dapt diterima sebagai karyawan di peruusahaan yang bapak/ibu pimpin. Sebagai bahan pertimabangan bersama ini berikut saya lampirkan :
1.       Daftar Riwayat Hidup
2.       Foto copy Ijazah
3.       Foto copy KTP
4.       Pas foto
Demikian lamaran ini saya buat dengan sebenar-benar nya, besar harapan saya sudilah kiranya Bapak/Ibu dapat menerima saya bekerja di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatiannya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih.
Hormat Saya


Fany Nur Hikmah            





DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama                                    :  Fany Nur Hikmah
Tempat / Tgl Lahir            :  Bogor, 11-02-1993
Jenis Kelamin                     :  Perempuan
Agama                                  :  Islam
Alamat                                  :  Kp.Jatijajar Rt.001/06 No.24 Kel. Jatijajar. Kec.Tapos
No HP                                   :   08777881189

PENDIDIKAN
1.Tamatan SDN SUKAMAJU BARU 3 Tahun 1999-2005 Berijazah
2. Tamatan SMP YAPEMRI DEPOK Tahun 2005-2008 Berijazah
3. Tamatan SMK YAPEMRI DEPOK Tahun 2008-2011 Berijazah

Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Atas Perhatian sebelum dan sesudah saya ucapkan terimakasih.

Jakarta ,18 Juni 2014

Hormat  Saya





Fany Nur Hikmah

Rabu, 11 Juni 2014

TUGAS 5, BAHASA INDONESIA 2


SENI DAN TRADISI BUDAYA BETAWI
Orang Betawi bercakap dalam bahasa Melayu, mereka menyebut dirinya sebagai orang Betawi atau orang selam. Komunitas Betawi , diurus oleh empat Kumendan (comandant), seorang hooefdjaksa, empat orang ajun-jaksa, dan dua belas ajudan.  Dibawah ajudan ada Bek, atau Wijkmeester (kepala kampung). Tuan Bek dibantu seorang Tuwide, dan dua orang serean.
Mereka yang berpangkat ajudan ke atas sehari-harinya mengenakan celana dan baju laken, kain sarungnya dilipat keatas setinggi lutut, dan bersepatu. Bajunya pada bagian leher dan lengan diberi pelisir renda. Lebar sempitnya renda mengindifikasi tinggi rendahnya pangkat yang bersnagkutan. Mengenakan ikat kepala (setangan, RS) yang disebut  bungkus kul, tetapi tidak mengenakan keris.  Tuan Bek , dan bawahannya, mengenakan celana panjang, sarung dilipat ke atas sampai lutut. Memakai ikat pinggang lebar. Bajunya berpotongan setengah jas, ikat kepala bergaya  bungkus kul, tidak bersepatu, tapi memakai ceripu, dan juga membawa keris. Ciri khas Tuan Bek adalah memakai arloji rantai.
Wanita Betawi berpakaian seperti Nyai, kainnya sarung sutera, memakai pending, tidak memakai kemben-selendang penutup dada. Berkebaya besar kedombrongan yang dilengkapi peniti, dan memakai subang kerabu. Rambut disanggul gaya ekor bebek, atau ekor udang, dengan tusuk konde. Yang kaya mengenakan selop berbenang emas, atau berbunga-bunga. 
Ngarak Penagnten
Mempelai laki-laki berjubah dan bersorban seperti khatib Jum’at, dan di tambah dengan aksesori. Jubah dan sorbannya berenda, selendang sutera berbunga-bunga dililit dileher, dan masih lagi berkalung bunga. Mengenakan celana dibuat dari batik, atau sutera yang dihiasi benang emas. Penganten laki-laki menunggang kuda kecil dan  jinak yang dituntun. Jenis kuda tunggangnya sama dengan kuda Hela Kahar (semacam sado).
Perempuannya didandani seperti penganten Cina. Memakai gelang, kalung, anting-anting, dan kelat-bau (sejenis gelang yang dikenakan di bahu, serta sumping aksesoris terbuat dari kulit atau karton yang dilekatkan di daun telinga). Penganten perempuan duduk di atas tandu  berbentuk mesjid yang dipanggul empat orang.


Formasi prosesi adalah sebagai berikut:
1.      Unit pertama adalah sepasang ondel-ondel.
2.      Unit kedua barisan remaja pesilat berseragam membawa senjata Cina yang bernama toya.
3.      Unit ketiga adalah barisan santri yang menabuh rebana sambil membaca selawat.
4.      Unit keempat adalah penganten pria.
5.      Unit kelima adalah regu musik tanjidor.
6.      Unit keenam adalah kelompok musik tradisional Betawi dengan instrumen gendang, ketipung, kempul, gong, dan kenong.
7.      Unit ketujuhh adalah penganten perempuan.
8.      Unit kedelapan adalah pengiring penganten perempuan, atau dalam bahasa Betawi disebut pengejek. Jika arak-arakan sudah kembali pulang , mereka duduk bersanding  di puade, yaitu kursi yang berhiass bunga-bunga kertas.
Nilai falsafi yang terkandung dalam formasi prosesi penganten adalah, penempatan. Ondel-ondel  berfungsi sebagai penyapu ranjau makhluk halus yang  mungkin akan mengganggu upacara. Dalam weltanschuung orang Betawi, ada susunan kekuatan supra natural, yang disimbolisasi pada keberadaan makhluk halus, yang mempengaruhi kehidupan manusia. Orang Betawi tidak mempercayai bahwa sesuatu benda itu mengandung kekuatan gaib. Tapi mereka yakin bahwa kekuatan supra natural itu ada dan perlu diajak berdamai agar tidak mengganggu.
Orang betawi tidak semua yakin bahwa dalam benda-benda tertentu seperti keris, batu cincin, dan jimat itu ada mananya. Itulah sebabnya orang betawi tidak punya keris. Mereka ada yng menyukai batu cincin sekedar untuk aksesori saja, dan disukai  adalah batu akik hitam yang besarnya seperti telur burung. Bendda sejenis  batu cincin tidak dianggap bertuah, padanan kata tuahtidak ada dalam bahasa Betawi.istilah Betawi yang menyerupai ‘tuah’ adalah ‘wisit’, membawa kemujuran, dan ‘asian’ dapat disamakan dengan awet.
Senjata untuk membela diri menurut cara Betawi adalah :
1.      Pisau Serut/ piso raut yang cara membawanya bergaya Hadramaut yaitu disisipkan di perut.
2.      Golok
3.      Toya
4.      Cukin, yaitu sepotong kain yang mempunyai multi-guna. Cukindipakainya dengan dililitkan dipinggang, atau diselempangkan dileher. Cukin berfungsi untuk alas shalat, menguatkan gigi dengan cara menggigit cukin yang basah, menarik golok , yaitu menyambar golok dari tangan lawan, dan terakhir untuk ikat pinggang.

Benyamin dalam perspektif kebudayaan Betawi
Memperingati Benyamin Su’eb, berarti mengenang seorang seniman Betawi dengan bobot Nasional, bahkan regional. Karena nama penyanyi, pelawak, bintang film dan sinetron ini juga dikenal dinegara jiran malaysia dan Brunei. Melejitnya Benyamin dalam blantika hiburan Indonesia tidak Cuma  didukung oleh bakatnya yang cemerlang dalam seni vokal dan acting. Tetapi kemampuannya yang mencengangkan dalam memberi warna Betawi dalam ekspresi seninya justru merupakan kata kunci keberhasilan Benyamin.
Ciri budaya Betawi  yang paling menonjl adalah humornya yang spontan dengan menggunakan metapora yang mengandung kejutan serta gaya penuturan yang tidak membosankan. Artikulasi huor yang khas itu berangkat dari tradisi ‘ngerahul’, yaitu kebiasaan anak-anak Betawi untuk membuat kisah-kisah jenaka yang dituturkan dilingkungan kerabat sekedar untuk mengahalau kejenuhan. Dalam humor Betawi versi tukang cerita Haji Ja’it, atau cerita kocak Firman Muntaco, atau syair lagu Benyamin. Ada kesan iseng, tapi keisengan yang menghibur.
Kesimpulan
Kebudayaan Betawi makin luas  melebihi wilayah administrasinya. Dan orang Betawi itu merupakan inti masyarakat Jakarta, sebagaimana dikatakan oleh Presiden Soeharto. Bagi masyarakat luas, sifat yang paling menonjol dari orang Betawi adalah seleranya yang tinggi terhadap humor. Boleh dikatakan, tidak ada orang Betawi, baik tua maupun muda,  baik perempuan maupun laki-laki, yang tidak dapat melucu. Bias-bias humor itu terasa pada setiap bentuk komunikasi orang Betawi, sekalipun dalam memberi nasehat yang mestinya 100% serius.
Pantun dibawah ini berisi nasehat agar anak-anak, atau siapapun, tidak kentut sembarangan , maka nasehat berpantun nasehat itupun tidak luput dari nuasa kocak. Begini bunyinya.
Dang-dang tut
Akar galang-galing
Siape nyang kentut
Ditembak raja maling
Demikianlah sifat koocak orang Betawi. Kelucuan itu membangun optimisme dalam menghadapi kehidupan. Kelucuan itu suatu bumbu, bukan karakter.