Terindah terselip nama …
Angkasa membara sera
Terlukis membahana jiwa
Kau putik terlena tawa
Haruskah aku meratapi sepi sang angkawa
Di jalan merinda tepi arah …
Teraut wajah benda melamun ratap kaca
Terkikis senyum di balut canda serpihan kaca yang merata
Tanpa angan dan harapan sang adinda
Yang selalu merana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar