Motivasi
adalah suatu
dorongan kehendak yang menyebabkan seseorang melakukan suatu perbuatan untuk
mencapai tujuan tertentu. Motivasi berasal dari kata motif yang berarti "dorongan"
atau rangsangan atau "daya penggerak" yang ada dalam diri seseorang.
arti motivasi adalah alasan yang
mendasari sebuah perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu.
Motifasi dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu :
·
Motivasi instrinsik
adalah motivasi yang timbul dari dalam diri individu.
Contoh : adanya
keinginan seseorang untuk hidup lebih baik, maka ia belajar keras untuk meraih
cita-cita.
·
motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang datand dari luar, bisa dari orang lain secara perseorangan
maupun kelompok.
Contoh : penghargaan
kepada siswa yang berprestasi merupakan motivasi bagi siswa untuk belajar lebih
giat.
Teori pemahaman
motivasi Herzberg, yang dikembangkan dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari
motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.
1.
Faktor Motivasional
Fakor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya
intrinsic (bersumber dalam diri seseorang).Misal : pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh,
kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain.
Fakor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya
intrinsic (bersumber dalam diri seseorang).Misal : pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh,
kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain.
2.
Faktor Hygiene
Faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik
(bersumber dari luar diri), yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang.
Faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik
(bersumber dari luar diri), yang turut menentukan perilaku seseorang dalam
kehidupan seseorang.
MAWAS DIRI
mawas diri menurut kamus Besar Bahasa indonesia, edisi kedua, balai pustaka 1993, ialah melihat(memeriksa dan mengoreksi) diri sendiri secara jujur,instropeksi, kita harus mawas diri agar kita janagan membuat kesalahan yang sama
mawas diri menurut kamus Besar Bahasa indonesia, edisi kedua, balai pustaka 1993, ialah melihat(memeriksa dan mengoreksi) diri sendiri secara jujur,instropeksi, kita harus mawas diri agar kita janagan membuat kesalahan yang sama
mawas diri menurut
Marbangun Hardjowirogo ialah meninjau ke dalam, hati nurani kita guna
mengetahui benar tidaknya, suatu tindakan yang telah di ambil.
secara teknis
psikiologis usaha tersebut dapat dinamakan juga instropeksi yang pada dasarnya
ialah pencarian tanggung jawab ke hati nurani mengenai suatu perbuatan. orang
jawa sering berbicara tentang mawas diri dan berusaha pula untuk
mempraktikkannya guna mendapatkan jawaban atas persoalan yang di hadapinya
yakni apakah suatu perbuatan yang di lakukannya, suatu tindakan yang di
ambilnya secara moral dapat di benarkan dan dapat di pertanggungjawabkan.
adapun jawaban yang di cari adalah menelaah hati nurani
dalam hubungan denagan ”mawas diri” ini , maka pernahkah kita berfikir tentang manfaat dan nilai sebuah cermin? kata dasar ”cermin’
dalam hubungan denagan ”mawas diri” ini , maka pernahkah kita berfikir tentang manfaat dan nilai sebuah cermin? kata dasar ”cermin’
menurut kamus
besarbahasa indonesia
Mawas Diri adalah suatu yang menjadi teladan atau pelajaran juga sebagai suatu yang membayangkan perasaan yaitu isi hati dan keadaan batin.
Mawas Diri adalah suatu yang menjadi teladan atau pelajaran juga sebagai suatu yang membayangkan perasaan yaitu isi hati dan keadaan batin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar